Minangkabau, kami datang

Saturday, January 26, 2013


Semester lima resmi selesai tanggal 15 Januari 2013, dan artinya kami sudah beranjak tua dewasa ! Rutinitas dan kewajiban setelah selesai menunaikan UAS adalah pulang kampung. Kembali ke pangkuan bumi minang. Dengan izin Yang Maha Kuasa, keadaan diciptakan begitu luar biasa kami gadis rantau ber-7 orang pulang basamo.

Berangkat dari Jatinangor jam 12 malem tanggal 16 Jan alhasil nyampe bandara kepagian, jam 03.00 dini hari. Terimakasih bapak travel telah sukses menelantarkan kami di saat jin masih bikin candi. Sampai dengan selamat di bandara dengan muka bantal dan kasur karena ngantuk tidak tidur sepersekian detikpun !

Sembari menunggu untuk bisa check-in, jangan pernah lewatkan sedikitpun kesempatan untuk tersenyum di depan kamera. Cam kan itu !



Ekspresi-ekspresi yang ditimbulkan karena nunggu sejam untuk bisa masuk buat check in





Mati gaya kalo sejam nunggu check-in hanya planga-plongo ga jelas, Rina pun mengeluarkan andalannya. Senjata yang berhasil mematikan kebosanan dan ngantuk teramat untuk satu jam ke depan.



UNO, kami mengucapkan terimakasih tiada terkira sama Om  Merle Robbins yang dulu banget waktu kami masih jauh untuk dicanangkan lahir tahun 1971 udah bikin permainan ini. Kami sekarang jadi pinter mengenal warna, angka, strategi, dan jahatin temen dengan ngeluarin kartu andalan biar temen sebelah ga jadi menang kalo kartunya tambah banyak.

Ada yang ga tau cara mainnya? Beneran ga tau? Tinggal di mana? No hp berapa? No rekening? Coba cari di google pake keyword "Cara Main UNO", niscaya kau akan menemukan titik terang. Yang jelas, kalo main ini kartunya jagan diliatin ke orang yang ikut main, kalo ke kamera gapapa kaya gini nih :


jangan lupa narsis
Yakin deh, sejam bahkan berapapun jam ga berasa karena mainnya seru banget. Ga sia - sia pokoknya kuliah jauh - jauh jadi pinter karena main UNO. Setelah dengan setia menunggu petugas bandara bangun-mandi-dandan-buka lapak akhirnya kami diperbolehkan masuk. Sampai waktunya tiba, kamipun menempati kursi masing-masing untuk diterbangkan pulang ke pelukan orangtua.

Disepanjang perjalanan, sekitar satu jam empat puluh menit matapun seperti diberi perangko untuk terus mengatup dan tidak peduli dengan turbulence . Akhirnyaaa kamiiiiii pulaaaaannggggg, ayaaahhh ibuuuuu mintaaa uaaaaannngggg ;')

edited: 05032013-11:57

You Might Also Like

0 comments

Instagram